CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 12 Januari 2013

Mensyukuri Nikmat Allah SWT



     Mensyukuri Nikmat Allah SWT


     Arti syukur adalah berterima kasih dan memuji pemberi nikmat yaitu Allah SWT baik secara langsung maupun tidak secara langsung atas karunia atau kebaikan dari Allah. Sebagaimana Allah SWT Berfirman :
“Dan barangsiapa yang bersykur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur  untuk dirinya sendiri.Dan  barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi MahaTerpuji.” (QS. Luqman : 12.)
Pengungkapan rasa syukur meliputi tiga hal yaitu :
Teman-teman
Yang pertama, Mengakui nikmat dalam  batin. Artinya kita meyakini bahwa apa saja yang telah kita rasakan, baik  yang berbentuk jasmani maupun rohani, itua dalah dari Allah SWT.
    Yang Kedua yaitu,adalah membicarakan secara lahir dan taulisan yang artinya kita senantiasa mengingat dan menyebut-nyebut kemurahan dan kenikmatan Allah yang telah diberikan kepada kita. Hal ini sesuai firman Allah dalam Al-Qur’an yang berbunyi : “Waamma binikmati robbika fahaddits” yang artinya ”Dan terhadap nikmatTuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya.” (QS. Ad-Dhuha:11)
Hadirin Rahima Kumullah
Yang ketiga adalah Cara besyukur yang ketiga adalah menjadikan nikmat karunia Allah sebagai sarana taat kepada Allah. Faktor pertama dan kedua belum mencapai nilai haqiqi apabila faktor yang ketiga ini dapat direalisasikan. Dan hanya orang-orang yang berimanlah yang bisa bersyukur dengan sebaik-baiknya. Merekalah yang tahu hakikat syukur yang sebenarnya.
Kalau kita lihat dan perhatikan di sekitar kita, betapa banyak nikmat Allah yang telah dikaruniakan kepada hamba-hamba-Nya.

Sebagai umat Islam, kita harus selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat Islam, karena Islam yang kita yakini adalah nikmat yang paling besar yang diberikan Allah kepada kita. Allah berfirman :
“ Hari ini Aku lengkapi bagimu agamamu (yaitu Islam), dan Aku sempurnakan bagimu akan nikmat-Ku, dan Aku ridha Islam sebagai agamamu “
(Qs Al Maidah : 3 )

Sarana prasarana penunjang, sampai nikmat yang terbesar yaitu nikmat Iman dan Islam. Dan kalaulah kita hitung nikmat Allah niscaya kita takkan mampu menghitungya.

Hal itu karena nikmat Allah sangat lah banyak, sebagaimana Allah berfirman:
“Wainnta’udduuni’matallallohilaatuh syuuhaa Innallahha laa ghofurrurohim” yang artinya dan jika kalau kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak kan dapat menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar maha pengampun lagi maha penyayang” (QS. An Nahl:18)

Oleh karenanya sepantas nyalah kita selaku hamba Allah yang begitu banyak mendapatkan fasilitas nikmat ini untuk pandai bersyukur atas anugerahnya. Bahkan rasulullah pun tak henti-hentinya untuk selalu berdo’a dan berusaha untuk menjadi hamba Allah yang selalu bersyukur.

Hal itu mencontohkan, hendaknya seorang hamba selalu bersyukur atas apa yang dianugerahkan Allah kepadanya.
Untuk mendorong para hamba-Nya untuk selalu bersykur, Allah menjanjikan akan menambah dengan tambahan yang berlipat ganda dan sebaliknya Allah akan memberikan adzab yang pedih bagi mereka yang mengingkari nikmat Allah SWT.



Janji Allah ini dapat kita baca pada firman Allah dalam Al-Qur’an yang berbunyi:
 “La ingsyakartum la aziidannakum walaingkafartum innaadzabiilasyadid”
“Sungguh bila kamu bersyukur atas nikmat-Ku akan Aku tambah nikmat-Ku kepada mu namun apabila kamu mengingkari nikmat-Ku, sesungguh nya adzab-Ku amat pedih.(QS.Ibrahim : 7)

Dengan demikian, jika kita dapat mengamalkan firman Allah tersebut, Allah pasti akan melipat gandakan nikmat-Nya dan menjauhkan adzab-Nya.

0 komentar:

Posting Komentar